Pro kontra di balik kepindahan PSM Makassar dari Liga Super Indonesia (LSI) ke Liga Primer Indonesia (LPI) terus berlanjut. Sabtu, 29 Januari, sekirar 50 orang yang menamakan dirinya Forum Komunikasi Pemerhati PSM Makassar menggelar aksi damai di depan pelataran Graha Pena. Mereka menuntut agar FAJAR sebagai media informasi masyarakat menyampaikan tuntutannya kepada pengurus agar mengganti nama PSM di LPI.
Iskandar Muzakkir yang memimpin aksi damai tersebut menilai pengurus PSM harusnya bersikap legowo dalam menerima setiap aspirasi pecinta PSM. Karena menurut Muzakkir yang lebih akrab dipanggil Karaeng selama ini PSM berada di bawah kekuasaan Ilham Arief Sirajuddin, ketua umum PSM. Padahal sebenarnya tidak seperti itu.
“PSM adalah milik warga Sulsel, dan milik Klub. Bukan milik ketua umum. Jadi tidak sepantasnya PSM pindah ke LPI hanya karena keputusan satu orang. Jika memang Pak Ilham mau pindah ke LPI. Kami tetap dukung. Asal tidak membawa serta nama besar PSM ikut pindah ke LPI. Kan bisa saja mereka mengambil nama lain selain PSM,” kata Karaeng, kemarin.
Forum Komunikasi Pemerhati PSM Makassar juga khawatir dari dampak PSM di LPI. “Sejak 1915 PSM belum sekalipun turun kasta. Nah ini yang kami tidak mau. Apalagi FIFA sebagai induk olahraga di dunia akan mencoret PSM dari daftarnya jika tetap berlaga di LPI,” lanjut Karaeng.
Ikatan Suporter Makassar (ISM) yang diwakili Muhammad Takbir Akbar menambahkan nasib PSM sebenarnya masih bisa diselamatkan. “Kami punya foto kopi surat keputusan (SK) tentang sanksi komdis PSM urun ke divisi satu. Di surat itu jelas masih ada celah untuk memperjuangkan PSM agar tetap di ISL. Dengan catatan nama PSM di LPI di ubah. Dan kepengurusan diserahkan kepada pihak yang siap dan mau mengurus PSM di LSI,” kata Takbir Akbar.
Sementara, secara terpisah Kuasa Hukum PSM Syahrir Cakkari yang dihubungi FAJAR menganggap tuntutan seperti itu tidak perlu direspon. Cakkari menilai seharusnya para supporter tersebut mendukung langkah pengurus untuk membawa PSM ke arah yang lebih professional.
"Sebaiknya diabaikan saja. Jika mereka mengaku sebagai pemerhati PSM, harusnya mereka mendukung PSM dong berlaga di liga professional. Mereka tidak boleh membawa kepentingan klub dengan latar belakang orang perorang," kata Cakkari.
"Keputusan pindah ke LPI tentu saja sudah dipikirkan matang-matang. Anggota klub perserikatan PSM sudah memberi mandat dan mendukung langkah pengurus demi kemajuan PSM dan daerah. Kita semua cinta PSM. Oleh karena itu kita bawa PSM menuju arah yang lebih baik. Bukan sebaliknya. Saya kira ini semua demi kepentingan klub dan kepentingan semua pecinta PSM," kunci Cakkari.
30 Januari 2011
Tolak Nama PSM Di LPI


0 komentar:
Posting Komentar